Friday, September 30, 2016

Belajar Pivot Table di Excel


Fungsi pivot table pada aplikasi ms.excel adalah untuk menyajikan data secara ringkas agar dapat dilakukan analisa terhadap data secara mudah.

Cara penyajian data dengan menggunakan pivot table ini bisa dilakukan dalam bentuk baris maupun bentuk kolom dengan satu kriteria maupun beberapa kriteria.

Pada contoh simulasi data ini, akan dibuat beberapa hasil cara membuat pivot table dalam bentuk baris maupun kolom dengan kriteria bertingkat.


Cara Membuat Pivot Table



Data yang ada pada gambar pivot table 1 dibawah ini akan kita gunakan sebagai data sumber untuk membuat contoh-contoh simulasi penyajian data menggunakan pivot table.

Jika sobat belum mengerti langkah-langkah dasar cara membuat pivot table, serta hal-hal yang dapat menyebabkan kesalahan dalam membuat pivot table, silahkan sebelumnya membaca cara membuat pivot table sederhana di excel.

Berikut ini merupakan potongan sebuah data penjualan yang terdiri dari :


  • Kolom A sebagai lokasi atau nama gudang dimana sebuah barang yang terjual ditempatkan.
  • Kolom B sebagai nama customer yaitu nama pembeli dari barang yang terjual.
  • Kolom C merupakan kode barang yang terjual.
  • Kolom D merupakan jumlah penjualan 
  • Kolom E merupakan harga jual masing-masing barang.
  • Kolom F merupakan nilai total penjualan yaitu jumlah yang terjual dikalikan dengan harga jual.

rumus pivot table
Pivot Table 1

Berikut ini merupakan beberapa contoh penyajian data yang dapat dilakukan dengan menggunakan tools pivot table di excel.


1. Pivot Table Bentuk Baris


Berikut ini merupakan contoh penyajian dalam pivot table data dalam bentuk baris dengan 2 kriteria yang dikelompokkan.

Hasil penyajian seperti merupakan cara untuk mencari jumlah penjualan dan total penjualan masing-masing item berdasarkan lokasi item tersebut ditempatkan.

fungsi pivot table
Pivot Table 2

Jika sobat menginginkan hasil penyajian data pada gambar pivot table 2 diatas dalam bentuk jumlah dan total penjualan masing-masing lokasi / gudang berdasarkan kode barang, sobat bisa menukar field pada row labels dengan kode barang berada diatas lokasi.

Untuk hasil yang lainnya misalnya mencari jumlah dan total penjualan masing-masing customer dengan rincian kode barang, sobat bisa menempatkan nama customer dan kode barang pada row labels dengan nama customer berada diatas.

2. Pivot Table Bentuk Baris Dan Kolom


Penyajian data hasil pivot table menggunakan bentuk baris dan kolom ini akan menempatkan header pada masing-masing baris dan kolom seperti pada contoh gambar pivot table 3 dibawah ini.

Sebagai contoh mencari total penjualan dengan menempatkan kode barang sebagai header pada bagian baris dan nama customer sebagai header dengan bentuk kolom.

Cara membaca hasil seperti bentuk ini adalah mencari titik koordinat pada pertemuan antara baris dan kolom, sebagai contoh adalah mencari nilai total penjualan item 1 yang dijual ke customer 3 maka hasil yang didapatkan adalah 2000.

cara membuat pivot table
Pivot Table 3

Penyajian dalam bentuk ini akan lebih cocok digunakan apabila banyak kriteria yang digunakan untuk mencari data. 

3. Pivot Table Bentuk Kolom


Penyajian data dengan bentuk kolom pada pivot table ini hampir sama dengan cara penyajian data dalam bentuk baris yang pertama diatas, dengan menggunakan bentuk ini, field-field yang akan dipilih ditempatkan pada column label.

sobat bisa belajar pivot table jenis column ini dengan mencoba-coba simulasi data seperti pada cara diatas.

4. Pivot Table Bentuk Filter


Penyajian data hasil pivot data dengan menempatkan pencarian data pada filter akan menampilkan jumlah data yang dipilih. Contoh penggunaan bentuk ini sobat bisa lihat pada gambar pivot table 4 dibawah ini.

Kriteria yang akan digunakan untuk menyajikan data ditempatkan pada fieldreport filter, untuk melihat hasil dari data yang di filter bisa dilihat pada contoh yaitu sel B5 untuk total jumlah (quantity) yang terjual, dan sel B6 untuk nilai total penjualan berdasarkan kriteria yang dipilih pada sel B1 dan B2.

Untuk mengubah hasil yang ditampilkan pada sel B5 dan sel B6, sobat bisa ubah filter kriteria yang dipilih yaitu untuk nama customer pada sel B1 dan kode barang pada sel B2.

belajar pivot table
Pivot Table 4
Kelebihan dari pivot table bentuk filter ini adalah sobat bisa memilih kriteria dengan jumlah yang sangat banyak dengan cara penyajian datanya sangat sedikit.

Kekuarang dari pivot table bentuk filter ini adalah minimnya sample data yang ditampilkan, jadi jika ingin melihat data yang lain harus merubah kriteria yang di filter seperti pada contoh diatas adalah mengubah pada sel B1 dan B2.

Walaupun pada kriteria yang di filter yang dipilih adalah select multiple item, tetap saja data yang ditampilkan adalah nilai keseluruhan berdasarkan field setting yang dipilih (misalnya sum).

Kekurangan Pivot Table


Meskipun penggunaan pivot table ini dapat meringkas data berdasarkan kriteria yang diinginkan, ada satu hal berdasarkan pengalaman saya yang tidak dicover dengan menggunakan tools pivot table ini.

Contoh suatu data yang tidak efektif ketika menggunakan pivot table adalah mencari / mengelompokkan penjualan berdasarkan rentang tanggal yang diinginkan misalnya tanggal 1 sampai tanggal 10.

Hal ini mungkin tidak terlalu menjadi masalah jika susunan tanggal (format date) nya hanya bersisi tanggal, bulan, dan tahun. 

Akan tetap jika pada format datenya berisi jam, menit, dan detik pembuatannya, maka pengelompokan data dengan cara ini akan tidak efektif.

Kesimpulan


Pivot table merupakan sebuah tools yang berguna untuk meringkas data sehingga memudahkan untuk dilakukan analisa terhadap data sesuai dengan kebutuhan.

Nilai yang bisa ditampilkan dengan menggunakan pivot table ini bukan hanya dalam bentuk sum (menjumlahkan nilai-nilai pada sel yang dipilih) tetapi juga bisa digunakan kriteria yang lain seperti : count, average, min, max dan lain-lainnya.

[Tutorial] Belajar Bahasa Pemrograman Python Untuk Pemula

[Tutorial] Belajar Bahasa Pemrograman Python Untuk Pemula
Python merupakan bahasa pemrograman yang sangat mudah dipelajari. Kamu bisa menggunakan Python untuk membuat aplikasi berbasis web, game, atau bahkan sebuah search engine!
Siap untuk mulai belajar Python ? Ayo kita mulai
Variabel
Membuat aplikasi web, game, dan search engine semuanya melibatkan proses penyimpanan dan kita bekerja dengan berbagai tipe data. Sama seperti bahasa lainnya, kita melakukannya dengan menggunakan variabel. Sebuah variable menyimpan sepotong data, dan memiliki nama khusus.
Sebagai contoh:
spam = 5
Variable spam sekarang menyimpan data berupa bilangan 5

Booleans

Bagus ! Kamu baru saja belajar bagaimana menyimpan sebuah bilangan dalam sebuah variable. Bilangan merupakan salah satu tipe data yang kita gunakan dalam pemrograman. Tipe data kedua adalah tipe data yang dinamakan boolean.
Boolean sama seperti saklar lampu. Ia hanya bisa memiliki dua nilai. Sama seperti saklar lampu yang hanya bisa bekerja on atau off, sebuah boolean juga hanya bisa menyimpan nilai True atau False (Iya / Tidak).
Kamu bisa menggunakan variable untuk menyimpan boolean seperti contoh berikut:
a = True
b = False

Cara Merubah Nilainya ?

Sekarang kamu sudah tahu bagaimana cara menggunakan variable untuk menyimpan sebuah nilai.
Katakan variable my_int = 7 . Kamu bisa merubah nilai dari sebuah variable dengan cara menuangkannya kembali, seperti ini:
my_int = 3
Contoh kodenya:
?
Merubah nilai variable
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
# Dibawah ini my_int diset ke 7. Apa yang kira-kira akan terjadi
# jika kita mengembalikannya ke 3 dan mencetak hasilnya ?
my_int = 7
 
# Rubah nilai dari my_int ke 3 pada line dibawah!
 
my_int =
 
# Ini adalah kode yang akan mencetak my_int ke console:
# kata kunci print akan dijelaskan berikutnya!
 
print my_int

Whitespace

Dalam Python, whitespace digunakan untuk menyusun kode, jadi kamu harus ekstra hati-hati ketika menggunakannya.
Berikut contoh kode yang ditulis dengan susunan whitespace yang salah:
?
Whitespace salah pada Python
1
2
3
4
5
def spam():
eggs = 12
return eggs
         
print spam()
Jika kode diatas dijalankan maka akan muncul pesan error seperti berikut:
?
Output whitespace salah pada Python
1
2
3
4
File "python", line 2
    eggs = 12
       ^
IndentationError: expected an indented block
Sekarang mari cari tahu kesalahannya dari pesan error yang ditampilkan sebelumnya:
?
Python IndentationError
1
IndentationError: expected an indented block
Kamu akan mendapatkan pesan kesalahan ini ketika kamu salah tulis whitespace.
Cara memperbaikinya ?
Kamu harus menggeser ketengah kodenya dengan empat spasi, atau satu tab.
Kode yang benar:
?
Indentasi Python yang Benar
1
2
3
4
5
def spam():
    eggs = 12
    return eggs
         
print spam()

Mengenai Interpretasi

Interpreter merupakan pembaca kode. Interpreter membaca kode yang kamu buat baris demi baris, dan memeriksa apakah terdapat kesalahan atau tidak.

Komentar Satu Baris

Kamu pastinya melihat kalau kita pernah memakai tanda # beberapa kali pada contoh sebelumnya. Tanda # merupakan tanda untuk komentar. Sebuah komentar merupakan baris teks yang tidak dibaca sebagai kode oleh Python. Barus tersebut hanya diperuntukan untuk dibaca oleh manusia.
Komentar membuat program yang kamu buat lebih mudah untuk dimengerti. Ketika kamu melihat kembali kode yang kamu buat atau orang lain ingin berkolaborasi dengan kamu, maka mereka bisa membaca komentarnya dan dengan mudah mengertikan apa yang kode kamu lakukan.
Contoh komentar satu baris:
?
Komentar satu baris pada Python
1
2
3
#Variable berikut digunakan untuk menyimpan nomer misterius
#inilah gunanya komentar, kita jadi tahu apa fungsi dari variable ini
mysterious_variable = 42

Komentar Multi-Baris

Tanda # hanya akan mengkomentari satu baris saja. Sementara dalam penggunaan kamu tentunya akan memerlukan komentar dengan panjang lebih dari satu baris, memulai dengan tanda # setiap barisnya, tentunya akan sangat menyusahkan.
Maka dari itu, untuk komentar multi baris, kamu bisa memasukan seluruh blok komentar ke dalam satu set tanda yang terdiri dari tiga tanda petik dua (""").
Contoh penggunakan komentar multi-baris pada Python :
?
Komentar multi-baris pada Python
1
2
3
4
""" Ini adalah contoh
Komentar multi-baris
pada Python """
my_var = 123

Operasi Matematika

Bagus! Sekarang ayo kita lakukan beberapa perhitungan. Kamu bisa mejumlahkan, mengurangi, mengalikan, membagi bilangan seperti contoh berikut
?
Contoh operasi matematika pada Python
1
2
3
4
5
6
7
8
9
#contoh penjumlahan, dan cetak hasilnya
jumlah = 10 + 10
print jumlah
 
#contoh lain
pejumlahan = 72 + 23
pengurangan = 108 - 204
perkalian = 108 * 0.5
pembagian = 108 / 9

Eksponensial (Perpangkatan)

Semua perhitungan diatas bisa dilakukan dengan kalkulator, jadi mengapa kita mesti menggunakan Python ? Karena kamu bisa mengkombinasikan perhitungan dengan tipe data jenis lain (misal boolean) dan perintah lain untuk membuat program yang berguna. Kalkulator hanya bisa bermain dengan angka-angka.
Sekarang mari mencoba menggunakan eksponen.
?
Python eksponensial
1
eight = 2 ** 3
Pada contoh diatas, kita membuat variable baru dengan nama eight dan mengeset nilainya menjadi 8, atau dengan kata lain 8 merupakan hasil dari bilangan 2 dipangkatkan dengan 3 (2^3).
Perhatikan bahwa kita menggunakan ** sebagai pangkat ketimbang * yang mana digunakan untuk operator perkalian.
Contoh lainnya:
?
Python eksponensial
1
2
3
4
5
#Set variable eggs menjadi 100 dengan menggunakan operasi eksponensial
 
eggs = 10 ** 2 
 
print eggs

Modulus

Operator terakhir kita adalah modulus. Modulus mengembalikan sisa dari pembagian. Jadi, jika kamu menulis 3 % 2, maka akan hasilnya akan 1, karena 2 untuk menjadi 3 diperlukan satu kali, dan sisanya adalah 1.
Contoh penggunaan modulus:
?
Penggunaan modulus pada Python
1
2
3
4
5
#Set spam menjadi 1 menggunakan modulus
 
spam = 3 % 2
 
print spam

Rangkuman Dari Semuanya

Kerja bagus ! Sejauh ini, kamu sudah belajar mengenai:
  1. Variable, yang mana berfungsi untuk menyimpan sebuah nilai untuk dipergunakan selanjutnya
  2. Tipe Data, seperti bilangan dan booleans
  3. Whitespace, yang memisahkan antar pernyataan / perintah
  4. Komentar, yang membuat kode yang kamu buat mudah dibaca
  5. Operasi aritmatika, termasuk +, -, *, /, **, dan %